Kunjungan Atase Pendidikan dan Pelatihan Australia ke Politeknik Aceh

Posted By Abu Bakar H. Jafar, S.T on 19 Februari 2016


Pada hari Rabu, tanggal 17 Februari 2016 yang lalu, Politeknik Aceh menerima kunjungan Ibu Astrida Upitis, Atase Australia yang membidangi Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan bersama Ibu Noviana Noor Aisyah, Staf Senior Kebijakan pada Departemen Pendidikan dan Pelatihan Australia dan didampingi Oleh Bapak Samsul Bahri, Direktur KIES Aceh. Kunjungan ini merupakan kunjungan silaturahmi sekaligus sosialisasi tentang beberapa kesempatan dan peluang mengejar beasiswa dan pengalaman kerja di Australia. Rombongan ini disambut oleh bapak Dr. Yuhanis Yunus, Wakil Direktur bidang Akademik, Bapak Sandi Yudha, Wakil Direktur bidang Administrasi dan Keuangan, bapak Said Iskandar Zulkarnain selaku Kepala SPMI Politeknik Aceh dan beberapa staf lainnya di Ruangan Meeting B Politeknik Aceh.

Sebelum pemaparan informasi Beasiswa dan kesempatan belajar dan training di Australia, dipaparkan selayang pandang tentang Politeknik Aceh oleh bapak Said Iskandar Zulkarnain. Pada sesi ini Ibu Astrida sangat terkesan dengan konsep pembelajaran di Polteknik yang memang mengkhususkan diri pada pengembangan skill. Karena Latar belakang Beliau yang juga berasal dari departemen Pendidikan dan Pelatihan, konsep-konsep Pembelajaran di Politeknik menurutnya sangat cocok untuk mencetak tenaga-tenaga terampil yang memang dibutuhkan sekarang ini. Beliau juga mencontohkan kasus yang terjadi di lingkungan terdekatnya, bagaimana di Australia, sarjana malah tidak malu-malu untuk belajar kembali ke Politeknik demi mendapatkan keterampilan yang mumpuni, sehingga ia tidak hanya mampu secara analisis dan strategis, namun juga terampil di bidang teknis. Diskusi tentang bagaimana Politeknik Aceh tetap survive meskipun baru berusia muda juga menjadi bahasan yang menarik. Kerjasama antar instititusi terutama sesama politeknik dan mitra Industri yang menurut Bu Astrida menjadi nilai tambah Politeknik Aceh harus terus dibina dan dipertahankan, terutama dalam hal pengembangan diri baik mahasiswa maupun staf pengajar.

Selanjutnya diskusi dan dilanjutkan dengan Informasi tentang Beasiswa Endeavour yang ditawarkan oleh Pemerintah Australia melalui Departemen Pendidkan dan Pelatihan, yang disampaikan oleh Ibu Noviana. Pada sesi ini juga disampaikan kesempatan yang seluas-luasnya tentang kesempatan bagi peneliti yang mempunyai koneksi di Australia untuk dapat melamar beasiswa ini. Diskusi juga diselingi informasi dari bapak Samsul Bahri selaku Direktur KIES Aceh tentang syarat minimal kualifikasi kemampuan Bahasa yang memang mengharuskan skor IELTS minimal 6.5.